Ia menambahkan jenis komoditas lainnya yang tetap unggul dengan hasil produksi melimpah yakni jagung dengan lahan sekitar 500 hektare lebih dan tersebar di sejumlah kecamatan dengan hasil produksi sekitar 600 ribuan ton per tahun. Besaran produksi jagung dari Garut itu, kata dia, mampu menyumbang kebutuhan pasar yang cukup tinggi yakni sebesar 43 persen.
Baca juga: Balai Bahasa Jawa Barat canangkan perkuatan penggunaan bahasa Indonesia di Garut
"Jadi jagung kita itu berkontribusi 43 persenan, cukup besar. Dari total kebutuhan Jawa Barat produksi kita 600 ribu ton per tahun untuk jagung urutan paling tinggi," katanya.
Terkait komoditas padi di Garut, kata dia, hasil produksinya untuk kontribusi Jawa Barat masih kalah dengan daerah lain seperti Pantura yakni Kabupaten Indramayu dan Karawang.
Meski begitu, lanjut dia, Garut terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas padi dengan berbagai program seperti mengoptimalkan saluran irigasi.
"Padi kita kalah dengan Pantura dengan Indramayu, Karawang, padi tidak terlalu tinggi, tapi masih tetap produktif dan rata-rata kita berasnya beras premium, masuknya ke beras kelas itu," katanya.