Singapura (ANTARA) - Harga minyak naik di Asia pada Kamis sore, memperpanjang reli hati-hati minggu ini di tengah tanda-tanda pasokan yang ketat sementara Uni Eropa (UE) berselisih dengan Hongaria atas rencana untuk melarang impor dari Rusia, eksportir minyak mentah terbesar kedua di dunia, setelah menyerbu Ukraina.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik 47 sen atau 0,41 persen, menjadi diperdagangkan di 114,50 dolar AS per barel pada pukul 06.56 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli naik 53 sen atau 0,48 persen, menjadi diperdagangkan di 110,86 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak menguat di tengah pasokan ketat dan penyulingan AS meningkat
Penarikan lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS dalam seminggu hingga 20 Mei, menyusul melonjaknya ekspor, mendukung pasar pada Rabu (25/5/2022). Para analis mengatakan penarikan persediaan dan prospek embargo Uni Eropa terhadap minyak Rusia, sebagai pembalasan atas apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina, mendorong harga lebih tinggi.
"Fokus di pasar minyak adalah pada KTT Uni Eropa yang berlangsung minggu depan, di mana upaya lain akan dilakukan untuk menyetujui embargo Uni Eropa terhadap minyak Rusia," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management dalam sebuah catatan.
Presiden Dewan Eropa Charles Michel pada Rabu (25/5/2022) mengatakan dia yakin bahwa kesepakatan dapat dicapai sebelum pertemuan dewan berikutnya pada 30 Mei.
Harga minyak naik karena pasokan ketat, larangan UE atas Rusia belum pasti
Kamis, 26 Mei 2022 16:51 WIB