Hong Kong (ANTARA) - Harga minyak turun di perdagangan Asia pada Jumat sore, karena investor khawatir bahwa melemahnya pertumbuhan ekonomi global dan kebijakan moneter bank sentral yang lebih ketat dapat mengekang pemulihan permintaan bahan bakar.
Brent berjangka untuk Juli turun 59 sen atau 0,53 persen, dan diperdagangkan di 111,45 dolar AS per barel pada pukul 06.48 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk Juni turun 56 sen atau 0,5 persen, dan diperdagangkan di 111,65 dolar AS per barel.
Baca juga: Minyak "rebound" dari kerugian dua hari dalam perdagangan fluktuatif
Kontrak WTI untuk Juli yang diperdagangkan lebih aktif turun 0,8 persen menjadi 109,01 per barel.
Dana Moneter Internasional (IMF) mendesak negara-negara Asia untuk mewaspadai risiko limpahan dari pengetatan moneter.
Negara-negara Asia menghadapi pilihan antara mendukung pertumbuhan dengan lebih banyak stimulus dan menariknya untuk menstabilkan utang dan inflasi, kata Wakil Direktur Pelaksana IMF Kenji Okamura.
Harga minyak jatuh karena ketidakpastian pemulihan permintaan bahan bakar
Jumat, 20 Mei 2022 16:34 WIB