New York (ANTARA) - Harga minyak rebound dari kerugian dua hari dalam sesi yang bergejolak pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), didukung oleh pelemahan dolar dan ekspektasi bahwa China dapat melonggarkan beberapa pembatasan penguncian yang dapat meningkatkan permintaan.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli terangkat 2,93 dolar AS atau 2,7 persen, menjadi menetap di 112,04 dolar AS per barel. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni bertambah 2,62 dolar AS atau 2,4 persen, menjadi ditutup di 112,21 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak menguat didorong harapan China dan kekhawatiran pasokan global
Harga acuan minyak mentah melanjutkan serentetan ayunan liar mereka, dengan minyak mentah Brent dan WTI naik hampir lima dolar AS per barel dalam rentang beberapa jam, pulih dari kerugian awal minggu ini.
"Pasar sangat fluktuatif," kata Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow, di Houston. "Pasar bereaksi terhadap semua jenis berita utama yang berbeda dari jam ke jam, dan pergerakan di pasar minyak dari hari ke hari semakin dibesar-besarkan."
Di China, investor mengamati dengan cermat rencana untuk melonggarkan pembatasan Virus Corona mulai 1 Juni di kota terpadat Shanghai, yang dapat menyebabkan kenaikan permintaan minyak dari importir minyak mentah utama dunia.