Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menurunkan tim kesehatan untuk intensif menelusuri sebaran COVID-19 usai libur Lebaran 2022 agar dapat diketahui secara dini dan penanganan cepat jika ada yang terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19.
"Tim 'tracing' akan diturunkan, ini sudah protap, kita akan 'tracing'," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Rabu.
Ia menuturkan tim kesehatan Satgas COVID-19 Garut selama ini sudah bergerak untuk menelusuri dan memeriksa kondisi kesehatan masyarakat yang menunjukkan gejala maupun kontak erat dengan pasien COVID-19.
Bahkan, lanjut dia, penelusuran COVID-19 juga dilakukan terhadap wisatawan maupun masyarakat yang mudik ke Garut secara acak, dan hasilnya tidak ada peningkatan kasus secara signifikan.
"Jangankan kepada pengunjung, kepada yang mudik saja diperiksa secara acak, alhamdulillah tidak ada peningkatan," katanya.
Ia mengungkapkan penelusuran COVID-19 setelah libur Lebaran 2022 penting untuk mengetahui penyebaran kasus di Kabupaten Garut.
Menurut dia, penyebaran COVID-19 bisa saja kembali muncul berdasarkan hasil penelusuran setelah satu atau dua pekan setelah musim libur Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
"Yang harus diwaspadai itu sekarang dua minggu dari sini atau seminggu setelah lebaran, kita harus waspada," katanya.
Ia menyampaikan hasil penelusuran sementara tidak ada peningkatan kasus, begitu juga di rumah sakit yang menangani pasien COVID-19 di Garut tidak ada kenaikan jumlah pasien.
Ia berharap setelah libur Lebaran 2022 tidak ada peningkatan kasus, jika muncul kasus terkonfirmasi positif COVID-19 gejalanya tidak berat hanya disarankan untuk menjalani isolasi mandiri.
"Mudah-mudahan tidak ada peningkatan, kemungkinan sudah selesai, kalau pun ada mungkin masyarakat akan menganggap gejalanya ringan," katanya.
Garut turunkan tim telusuri penularan COVID-19 usai lebaran
Rabu, 11 Mei 2022 19:44 WIB