Lantaran kelezatannya yang tersohor itulah, calon pembeli rela antre berjam-jam dalam sebuah barisan yang rapih demi mencicipi seporsi sate hangat.
Ada tiga varian sate yakni sate ayam, sapi dan jando. Potongan dagingnya besar-besar dan full daging minim lemak.
"Rekomendasinya dicampur, supaya tidak eneg. Sering disebut sate jando karena orang-orang sukanya bagian jandonya karena katanya kenyal-kenyal gurih," kata Agung.
Baca juga: Purwakarta gelar Festival Maranggi 2020 untuk pemulihan ekonomi
Seporsi sate campur isi 10 tusuk plus lontong dibanderol Rp30 ribu sementara sate ayam atau jando dihargai Rp25 ribu.
Dalam sehari, setidaknya 4000an tusuk sate ludes terjual. Tak perlu takut kehabisan saat mengantre karena berkotak-kotak kontainer sate yang sudah dimarinasi siap dibakar.
Gurihnya sate jando Gasibu Kota Bandung
Sabtu, 7 Mei 2022 12:25 WIB