Senada, pedagang oleh-oleh lain di Cibogo tikungan Gita Aprianti mengatakan pendapatannya juga jauh lebih meningkat hingga dua kali lipat mulai Senin, waktu hari H lebaran.
"Biasanya paling gede itu Rp500 ribu-Rp700 ribu. Kalau dari lebaran sampai sekarang sampai Rp1,5 juta-Rp2 juta sehari dapat. Kadang lebih juga," kata Gita.
Bahkan siang tadi, Gita memperoleh pendapatan Rp1.500.000 pada siang hari dan malamnya Rp1.200.000.
Itu yang tertinggi, menurut Gita, karena total dia mendapatkan Rp2,7 juta dalam sehari semalam.
Dibandingkan tahun lalu yang sepi karena penularan COVID-19 masih tinggi, tentu Gita sangat bersyukur karena pendapatan tahun sekarang telah jauh meningkat.
"Senang sih jadi lebih pendapatannya lebih banyak juga. Kalau tahun kemarin kan di rumah kan selama lebaran. Kalau tahun sekarang jadi lebih ada kegiatan. Mudah-mudahan coronanya cepat hilangnya biar bebas pulih kayak dulu lagi," kata Gita.
Gita juga menyatakan dagangannya yang paling laku itu berupa keripik-keripik, seperti keripik bayam, keripik tempe, pisang sale, tapai peuyeum, dan ubi bakar Cilembu.
Kalau yang ubi Cilembu dijual Rp 25ribu per kilogram, kalau keripik bayam dihargai Rp25 ribu per 0,25 kilogram. Sedangkan kerupuk kemplang, dodol, wajik, dan asinan dijual harganya Rp25 ribu.
Pedagang di "rest area" Cibogo ketumpahan rezeki, penjualan capai 4 kali lipat
Jumat, 6 Mei 2022 6:24 WIB
![Pedagang di](https://cdn.antaranews.com/cache/800x533/2022/05/05/Screen-Shot-2022-05-05-at-20.34.10.png)
Lapak pedagang oleh-oleh di rest area Cibogo tikungan, Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/5/2022). (ANTARA/Abdu Faisal)