Yogyakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memaklumi akan ada kenaikan jumlah masyarakat melakukan mudik Lebaran tahun ini, yang diprediksi mencapai 70-80 juta orang.
"Ya diperkirakan antara 70 -80 juta orang mudik, karena sudah dua tahun tidak mudik; ya bisa dimengerti," kata Wapres di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Jumat.
Baca juga: Alasan Ridwan Kamil imbau pemudik lewat tol siapkan bekal makanan
Dengan prediksi banyaknya masyarakat melakukan perjalanan mudik itu, Wapres mengimbau agar tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, selain juga melaksanakan vaksinasi COVID-19.
"Karena itu, pesannya supaya pemudik tetap menjaga, menerapkan protokol kesehatan, kemudian vaksinasi," tambahnya.
Dia menekankan Pemerintah sudah mengimbau para pemudik untuk melaksanakan vaksinasi dosis penguat atau booster sebelum melakukan perjalanan mudik. Hal itu untuk mengantisipasi transmisi virus dari kota ke desa maupun sebaliknya.
"Karena di tempat mereka menuju mudik, ada orang tua, ada orang sakit, anak-anak. Jangan sampai membawa virus ke kampung. Sebaliknya, jangan bawa virus dari kampung (saat) kembali ke kota. Ini (mungkin) akan terjadi transmisi, (maka) harus dijaga," tegasnya.
Wapres juga mengimbau pemerintah daerah (pemda) untuk menjaga agar tidak terjadi peningkatan kasus COVID-19. Wapres kembali mengingatkan di beberapa negara sudah mulai terjadi peningkatan kasus penularan COVID-19, seperti Inggris dan China.
"Kita tidak ingin dengan ada Lebaran, mudik, ini menjadi sebab terjadinya peningkatan," ujarnya.
Baca juga: Lima aplikasi wajib pasang selama libur mudik Lebaran
Wapres maklumi kenaikan jumlah pemudik Lebaran 1443 H
Jumat, 22 April 2022 15:51 WIB