"Kami ingin bisa melayani umat dan berkontribusi yang baik bagi bangsa dan negara dengan bekerjasama dengan Pos Indonesia. Ini BUMN paling tua yang umurnya lebih dari 200 tahun dan potensi pengembangan bisnisnya cukup besar," katanya.
Dia berkeyakinan, dengan semangat tinggi, umat Islam dan Pos bisa kembali berjaya. Bagaimana Pos bisa membangun kembali agar menjadi pemain besar di negeri sendiri.
Baca juga: PT Pos gandeng pesantren kembangkan O-Ranger Santri
Baca juga: PT Pos gandeng pesantren kembangkan O-Ranger Santri
"Kami ingin menghadirkan kantor pos (MyPos) di semua pondok pesantren. Kami sudah buka di Banyuwangi, Surabaya, Sampang, dan lainnya. Sejauh ini, transaksinya terus naik, " katanya.
Menurut Gus Aam, MyPos akan menumbuhkan jiwa entrepreneur di lingkungan pesantren. Pesantren juga akan mandiri secara ekonomi, jika semua layanan keuangan menggunakan MyPos.
Dengan jumlah santri yang cukup banyak, maka bisa dibayangkan nilai transaksi dari layanan pembayaran, transfer atau kirim uang, dan lainnya.
Sementara itu, pembina Ponpes Al Wafi Ali Saman Hasan menyatakan, pihaknya mendukung masuknya MyPos ke pesantren dan di Al Wafi, ini adalah kampus kedua.
"Insya Allah nanti semua Pesantren kami akan menjadi agen MyPos. Kami berharap bisa terus bergandengan, di mana ada Al Wafi, juga ada MyPos," kata dia.