"Melihat potensi yang begitu besar ini, kami harus berkolaborasi dengan pesantren. Kami memperkenalkan Pos tak hanya sebagai postel company, tapi juga sebagai perusahaan yang melayani kurir, logistik, dan financial services," kata Ana, sapaan Siti Choiriana.
Hadirnya MyPos, kata dia, akan memudahkan pesantren, pelaku usaha, dan lingkungan pesantren melakukan pengiriman barang.
Baca juga: PT Pos beri hadiah bingkisan kurma setiap kiriman gunakan jasanya
Tak hanya itu, Agen MyPos juga melayani transaksi keuangan seperti pembayaran listrik, PDAM, pulsa, pengiriman uang, dan lainnya.
Ana juga berharap, MyPos pesantren akan menjadi titik masuk (entry point) dibukanya layanan logistik. Pada tahun 2024, potensi bisnis logistik diperkirakan mencapai Rp4.000 triliun. Jika Pesantren bisa menyerap sebagian ceruk bisnis ini, maka pesantren akan menjadi bagian dari ekosistem ekonomi.
Tak hanya membidik pesantren, Pos Indonesia juga akan terus meningkatkan jaringan MyPos di semua lini. Targetnya, MyPos hadir di seluruh desa di Indonesia. Saat ini, Pos Indonesia telah memiliki 4.500 Kantor Pos dan 50.000 jaringan agen, serta terhubung dengan 228 negara.
Sementara itu, menurut tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Agus Solachul Aam Wahib Wahab atau Gua Aam, pihaknya sangat senang dengan peresmian MyPos di tiga titik ponpes di Jabar. Ini membuktikan bahwa pesantren mulai hadir dengan kemandiriannya.