Perusahaan perdagangan global utama berencana untuk mengurangi pembelian minyak mentah dan bahan bakar dari perusahaan minyak yang dikendalikan negara Rusia pada 15 Mei, kata sumber, untuk menghindari pelanggaran sanksi Uni Eropa terhadap Rusia, pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow dapat dengan mudah mengalihkan ekspor sumber daya energinya yang besar dari Barat. Beberapa negara, termasuk India, terus membeli minyak Rusia dengan diskon besar-besaran.
Pada Selasa (12/4/2022), Badan Energi Internasional (IEA) menurunkan ekspektasi untuk permintaan di seluruh dunia dan mengatakan peningkatan produksi global dapat mengimbangi kehilangan produksi minyak Rusia. IEA mengatakan pihaknya memperkirakan produksi Rusia turun 1,5 juta barel per hari pada April, meningkat mendekati 3 juta barel per hari mulai Mei.
Baca juga: Harga minyak naik, prospek pasokan ketat saat Rusia tolak pembicaraan damai
Gedung Putih melepaskan 180 juta barel dari cadangan AS selama enam bulan, bagian dari pelepasan 240 juta barel dari anggota Badan Energi Internasional.
Produksi AS diperkirakan akan terus meningkat dari 11,8 juta barel per hari sekarang menjadi sekitar 12 juta pada tahun 2022. Ekspor produk olahan mencapai rekor sepanjang masa, karena permintaan luar negeri yang besar menyebabkan stok AS turun.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), mengatakan tidak mungkin mengganti kehilangan pasokan yang diperkirakan dari Rusia dan tidak akan memompa lebih banyak minyak mentah.
Harga minyak melonjak meskipun ada peningkatan persediaan minyak mentah AS
Kamis, 14 April 2022 6:34 WIB