Menurut Ariston, kebijakan pengetatan yang agresif itu untuk memerangi inflasi di AS yang sudah sangat tinggi.
Risiko inflasi dinilai masih meninggi karena kenaikan harga berbagai komoditi akibat invasi Rusia.
Baca juga: Kurs Rupiah melemah dibayangi kekhawatiran inflasi akibat invasi Rusia
"Di sisi lain, minat pasar yang tinggi untuk berinvestasi di Indonesia, ditandai dengan naiknya IHSG ke level tertinggi baru, bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.380 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.340 per dolar AS.
Pada Senin (11/4) lalu, rupiah ditutup melemah 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.365 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.362 per dolar AS.