Chicago (ANTARA) - Emas menyerahkan beberapa kenaikan awal menjadi sedikit menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah ekuitas AS jatuh dan perang Ukraina-Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda segera berhenti dengan fokus investor beralih ke laporan harga konsumen Maret.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 2,6 dolar AS atau 0,13 persen, menjadi ditutup pada 1.948,20 dolar AS per ounce. Emas berjangka terangkat 7,8 dolar AS atau 0,4 persen, menjadi 1.945,60 dolar AS pada Jumat (8/4/2022). Emas menguat 1,1 persen untuk minggu lalu.
Baca juga: Harga emas terdongkrak 7,8 dolar di tengah kekhawatiran inflasi dan resesi
Emas menyerahkan beberapa kenaikan setelah Presiden Federal Reserve Chicago Charles Evans mengisyaratkan dia tidak akan menentang kenaikan suku bunga ke pengaturan netral, yang akan membutuhkan beberapa kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan bank sentral mendatang.
Charles Evans mengatakan kepada Detroit Economic Club bahwa kenaikan suku bunga 50 basis poin "sangat mungkin" pada pertemuan Federal Reserve mendatang. Tetapi Federal Reserve seharusnya tidak menaikkan suku begitu cepat sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk menilai tekanan inflasi dan menyesuaikan kebijakan sebagai tanggapan, tambahnya.
"Pertanyaan sebenarnya adalah apakah (The Fed) benar-benar akan mengambil sikap yang cukup kuat terhadap tekanan inflasi ini untuk mencegah kemungkinan apa yang kami yakini masih merupakan pasar emas yang sangat mendukung?" kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.