"Meskipun ini adalah rilis terbesar sejak stok dibuat pada tahun 1980, namun pada akhirnya akan gagal mengubah fundamental di pasar minyak. Kemungkinan akan menunda peningkatan lebih lanjut dalam produksi dari produsen-produsen utama," kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.
Rilis tersebut dapat menghalangi produsen, termasuk Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen serpih AS, untuk mempercepat peningkatan produksi bahkan dengan harga minyak sekitar 100 dolar AS per barel, kata mereka.
Baca juga: Harga minyak berakhir jatuh di tengah keraguan tentang sanksi minyak Rusia
Investor juga menilai fundamental di pasar minyak di tengah ketidakpastian atas permintaan yang melambat di China, di mana kota-kota telah dikunci karena gelombang terbaru infeksi virus corona, dan hilangnya pasokan dari Rusia.
"Hanya waktu yang bisa memberikan jawaban yang jelas," kata analis dari Haitong Futures.
Minyak naik, tetapi berada di jalur penurunan mingguan 3 persen
Jumat, 8 April 2022 15:58 WIB