Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencanangkan Kampung Perikanan Budidaya Ikan Nila Salin di Desa Sedari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sebagai salah satu dari 130 kampung perikanan budi daya di Indonesia.
"Saya telah mendapat laporan bahwa produksi nila salin di desa ini angkanya luar biasa, bisa mencapai lebih dari 60 ton per hektare per tahun," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu dalam rilis di Jakarta, Minggu.
Ia mengemukakan, Kampung Perikanan Budidaya Ikan Nila Salin ini menjadi salah satu dari 130 kampung perikanan budi daya yang sebelumnya ditetapkan KKP melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2021 dan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 tentang Kampung Perikanan Budidaya.
Dalam membantu pencanangan tersebut, lanjutnya, telah turut diserahkan bantuan pemerintah berupa 1 unit ekskavator, 5 paket pengelolaan irigasi tambak partisipatif, paket bantuan kampung perikanan budi daya dan 400 ribu benih ikan nila kepada pembudi daya di Kabupaten Karawang.
Tebe, sapaan akrab Tb Haeru Rahayu, menilai bahwa bantuan yang diberikan walaupun belum banyak namun diharapkan dapat menjadi pemicu semangat masyarakat pembudi daya untuk meningkatkan produktivitas sekaligus pemantik keterlibatan masyarakat sekitar untuk mereplikasi sistem budi daya yang dibangun.
"Melalui pembangunan kampung perikanan budi daya di Desa Sedari ini, saya yakin akan semakin tertata rapi di samping produksinya yang akan terus meningkat," kata Tebe.
Tebe menjelaskan pula mengenai alasan di balik pemilihan nila salin sebagai komoditas yang diusung dalam kampung budi daya di Karawang.