Dengan stok global pada level terendah sejak 2014, analis mengatakan pasar tetap rentan terhadap guncangan pasokan.
Kekhawatiran meningkat setelah terminal Caspian Pipeline Consortium (CPC) di pantai Laut Hitam Rusia menghentikan ekspor pada Rabu (23/3/2022) setelah rusak oleh badai besar.
Baca juga: Minyak jatuh dua persen saat Uni Eropa gagal boikot minyak mentah Rusia
Tetapi ekspor dari terminal diperkirakan akan dilanjutkan pada Jumat, menggunakan salah satu dari tiga titik tambat yang rusak akibat badai, kata Menteri Energi Kazakh Bolat Akchulakov.
Menanggapi volatilitas pasar, Intercontinental Exchange (ICE) menaikkan margin untuk Brent berjangka sebesar 19 persen untuk kontrak Mei mulai Jumat, kenaikan ketiga tahun ini.
Tingkat margin berjangka dinaikkan ketika pasar bergejolak dan langkah tersebut membuat transaksi menjadi lebih mahal karena memaksa pedagang untuk meningkatkan deposit yang mereka pegang di bursa untuk setiap kontrak guna membuktikan bahwa mereka dapat memenuhi kewajiban mereka.
Dalam upaya untuk meredakan kekhawatiran pasokan, Amerika Serikat mengatakan sedang mendiskusikan dengan sekutunya kemungkinan pelepasan minyak lebih lanjut dari penyimpanan. Sumber juga mengatakan kepada Reuters bahwa Amerika Serikat akan mengungkap kesepakatan untuk memasok lebih banyak gas alam cair (LNG) AS ke Eropa tahun ini dan tahun depan.