Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore melemah, seiring indikasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (Fed) akan lebih agresif menaikkan suku bunga pada tahun ini.
Rupiah ditutup melemah lima poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14.352 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.347 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah melemah dipicu kekhawatiran kenaikan inflasi global
"Pelemahan kali ini saya melihat efek dari penguatan dolar AS yang terjadi pada sesi perdagangan semalam. Secara garis besar, nilai dolar AS terlihat kembali bergerak menyerap efek kenaikan suku bunga yang dilakukan pekan lalu yakni sebesar 25 basis poin," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Penguatan dolar AS, lanjut Nikolas, juga didorong sejumlah pernyataan dari pejabat The Fed yang terlihat lebih optimistis menanggapi tingginya inflasi AS dan berharap kenaikan suku bunga dalam beberapa waktu ke depan dilakukan lebih agresif.
"Untuk sentimen saat ini masih terkait ekspektasi The Fed yang agresif untuk over all isunya," ujar Nikolas.