Melbourne (ANTARA) - Harga minyak berbalik lebih tinggi di perdagangan Asia pada Rabu pagi, menghapus kerugian dari sesi sebelumnya, setelah data industri menunjukkan stok minyak mentah AS turun pekan lalu, menggarisbawahi betapa ketatnya pasokan global di tengah pukulan terhadap minyak Rusia dari sanksi ekonomi terhadap Moskow.
Minyak mentah berjangka Brent terangkat 1,06 dolar AS atau 0,9 persen, menjadi diperdagangkan di 116,54 dolar AS per barel pada pukul 02.13 GMT, setelah jatuh 14 sen di sesi sebelumnya.
Baca juga: Harga minyak turun, Uni Eropa lebih kecil kemungkinannya larang minyak Rusia
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 87 sen atau 0,8 persen, menjadi diperdagangkan di 110,14 dolar AS per barel, setelah kehilangan 36 sen pada Selasa (22/3/2022).
Sementara harga minyak turun pada Selasa (22/3/2022) karena tampaknya Uni Eropa tidak mungkin menyetujui larangan minyak Rusia, pasar tetap gelisah atas prospek sanksi lebih lanjut terhadap Rusia ketika Presiden AS Joe Biden bertemu dengan para pemimpin Eropa pada Kamis (24/3/2022) untuk membahas invasi Rusia ke Ukraina, tindakan yang disebut Moskow sebagai "operasi khusus".
Pasokan tetap ketat. Data terbaru dari kelompok industri American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah AS turun 4,3 juta barel untuk pekan yang berakhir 18 Maret, menurut sumber pasar, yang bertentangan dengan perkiraan para analis untuk sebuah kenaikan.
Minyak berbalik naik di Asia usai stok AS turun di pasar yang ketat
Rabu, 23 Maret 2022 9:46 WIB