"Antusiasme pasar untuk memperdagangkan kejatuhan geopolitik mereda, yang membantu menekan beberapa gelembung premium dari harga minyak. Ini saatnya untuk menilai kembali berbagai faktor," kata Wang Xiao, peneliti utama di Guotai Junan Futures Co.
Harga telah merosot di sesi sebelumnya di tengah berita bahwa persediaan minyak di Amerika Serikat naik 4,3 juta barel dalam seminggu hingga 11 Maret menjadi 415,9 juta barel, menurut Badan Informasi Energi AS, melampaui ekspektasi analis untuk penurunan 1,4 juta barel.
"Pertanyaan tentang berapa banyak minyak Rusia akan terus berayun dan ketidakpastian tentang seberapa buruk kehancuran permintaan minyak mentah akan membuat pasar energi gelisah," Edward Moya, analis pasar senior untuk OANDA, menulis dalam sebuah catatan.
Pasar minyak sebagian besar mengabaikan langkah Federal Reserve AS pada Rabu (16/3/2022) untuk menaikkan suku bunga seperempat poin persentase, seperti yang diantisipasi.
Sentimen pasar agak terdorong setelah China menjanjikan kebijakan untuk mendorong pasar keuangan dan pertumbuhan ekonomi, sementara penurunan kasus COVID-19 baru di China mendorong harapan bahwa pihak berwenang dapat mencabut larangan bepergian dan mengizinkan pabrik untuk melanjutkan produksi di kota-kota yang dikunci.
Baca juga: Harga minyak turun di tengah pembicaraan Rusia-Ukraina, data persediaan AS
Harga minyak melonjak di Asia setelah IEA peringatkan kekurangan pasokan
Kamis, 17 Maret 2022 16:29 WIB