New York (ANTARA) - Minyak melemah untuk kelima kalinya dalam enam hari terakhir pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena para pedagang bereaksi terhadap kemajuan yang diharapkan dalam pembicaraan damai Rusia-Ukraina dan peningkatan mengejutkan dalam persediaan AS.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei jatuh 1,89 dolar AS atau 1,9 persen, menjadi menetap di 98,02 dolar AS setelah diperdagangkan dalam kisaran 6,0 dolar AS antara 97,55 dolar AS dan 103,70 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak naik, pembicaraan gencatan senjata Rusia-Ukraina picu gejolak
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir merosot 1,40 dolar AS atau 1,5 persen, menjadi 95,04 dolar AS per barel.
Pasar minyak telah berada di atas roller-coaster selama lebih dari dua minggu, dan kedua harga acuan telah diperdagangkan dalam kisaran tertinggi-ke-rendah terbesar mereka selama 30 hari terakhir daripada kapan pun sejak pertengahan 2020.
Hiruk pikuk reli pekan lalu mendorong Brent secara singkat melewati 139 dolar AS per barel di tengah kekhawatiran tentang gangguan yang berkepanjangan pada pasokan Rusia. Brent sekarang berada lebih dari 40 dolar AS di bawah titik itu, dan beberapa analis telah memperingatkan bahwa ini mencerminkan terlalu banyak optimisme bahwa perang akan segera berakhir.