"Selain itu, meningkatnya kasus COVID di China akan meningkatkan kekhawatiran atas permintaan. China mengalami wabah COVID terburuk dalam lebih dari dua tahun. Kota Shenzhen telah dikunci, sementara kota-kota lain juga mengalami pembatasan yang lebih ketat."
Baca juga: Harga minyak perpanjang reli di Asia setelah AS larang impor minyak Rusia
China, importir minyak mentah terbesar di dunia dan konsumen terbesar kedua setelah Amerika Serikat, mengalami lonjakan kasus COVID-19, karena varian Omicron yang sangat menular menyebar ke lebih banyak kota, memicu wabah dari Shanghai hingga Shenzhen.
Angka beban kasus baru hariannya telah mencapai tertinggi dua tahun, dengan 1.437 kasus virus corona baru yang dikonfirmasi dilaporkan pada 13 Maret.
Sementara jumlah kasus China jauh lebih rendah daripada di banyak negara lain, sikap "nol-COVID" telah menyebabkan otoritas pemerintah di daerah yang terkena dampak memberlakukan penguncian yang ditargetkan, melakukan pengujian massal, menutup sekolah dan menangguhkan transportasi umum untuk menekan penularan secepat mungkin.