Cianjur (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur, Jawa Barat, mendapat permintaan yang cukup tinggi untuk pengasapan atau fogging dan penyemprotan disinfektan sejak dua pekan terakhir dari sejumlah wilayah.
Sektretaris PMI Cianjur, Heri Hidayat di Cianjur, Jumat mengatakan setelah mendapat bantuan alat fooging dari PMI Pusat, pihaknya membuka layanan untuk masyarakat diberbagai wilayah terutama yang terjangkit demam berdarah dan penyemprotan disinfektan.
"Selama dua pekan terakhir, kami banyak menerima permintaan fogging dari berbagai wilayah terutama yang terjadi kasus DBD mulai dari Kecamatan Cianjur, Karangtengah dan beberapa kecamatan yang temuan kasusnya tinggi," katanya.
Ia menjelaskan, untuk fogging dan penyemprotan disinfektan, pihaknya menurunkan 25 orang relawan yang juga bertugas mensosialisasikan tentang 3 M yang harus gencar dilakukan warga agar terhindar dari DBD yang saat ini, banyak terjadi di Cianjur.
Setiap harinya, tutur Heri, pihaknya mendapat permintaan yang dilayani sesuai urutan yang lebih dahulu mengajukan penyemprotan secara tertulis mulai dari desa hingga tingkat RT/RW."Untuk satu hari, kami dapat melayani empat sampai enam titik penyemprotan," katanya.
Pihaknya mencatat sepanjang Januari 2022, terdapat 14 kasus DBD yang terjadi di Cianjur, satu orang meninggal dunia, sehingga untuk menekan kasus DBD, pihaknya tidak hanya melakukan fogging, namun juga menggencarkan sosialisasi agar warga lebih meningkatkan 3 M di lingkungan tempat tinggal nya masing-masing untuk menghindari nyamuk berkembang biak.
Permintaan fogging dan disinfektan ke PMI Cianjur meningkat
Jumat, 11 Maret 2022 19:49 WIB