ANTARAJAWABARAT.com, 14/1 - Mantan Ketua Umum PAN yang kini menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PKB PII), Soetrisno Bachir, menuturkan pengalamannya selama berpolitik lebih banyak dosa daripada pahalanya.
"Cuma pengalaman saya di partai politik itu lebih banyak dosa daripada pahalanya kira-kira seperti," kata Soetrisno Bachir, usai memberikan pengarahan kepada kader PII Jawa Barat di Bandung, Sabtu.
Ia menambahkan, setelah dirinya keluar dari partai politik ia merasa seperti keluar dari kegelapan dan mendapatkan sebuah pencerahan.
"Saya keluar dari partai itu seperti diselamatkan dari kegelapan menuju ke cahaya," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pengalaman yang dilaluinya tersebut menjadi salah satu alasan bagi dirinya untuk memutuskan untuk kembali menggeluti dunia bisnis.
Soetrisno mengatakan, meskipun dirinya memiliki pengalaman pahit selama bergabung dalam partai politik namun dirinya tidak pernah melarang bagi kader dan alumni PII untuk berpolitik.
"Silahkan saja berpartai. Saya punya pengalaman pahit, pengalaman itu jadi modal kita melangkah. Banyak yang masih ada di PII yang berasal dari partai," kata Soetrisno.
Dia mengatakan, PII juga memiliki sikap politis terhadap keadaan bangsa yakni politik kebangsaan seperti sikap PII yang menolak impor beras, kedelai, dan garam.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PKB PII) Soetrisno Bachir meminta agar seluruh alumni PII memiliki kewajiban untuk berjihad baru yakni menjadi lokomotif perubahan peradaban dunia Islam.
"Lahirnya bangsa ini para pendirinya adalah tokoh-tokoh Islam, perhimpunan alumni PII yang sudah terlatih oleh latihan kader, punya kewajiban yakni jihad baru untuk jadi lokomotif perubahan peradaban baru yang islami," katanya saat membuka Musyawarah Daerah PII Jawa Barat, di Gedung P4TK-IPA Jalan Diponegoro Nomor 19 Kota Bandung.
KETUA PII: BERPOLITIK BANYAKAN DOSA DARIPADA PAHALANYA
Sabtu, 14 Januari 2012 16:37 WIB