Singapura (ANTARA) - Harga minyak menguat di perdagangan Asia pada Jumat pagi, memperpanjang kenaikan tajam di sesi sebelumnya yang dipicu oleh kekhawatiran pasokan yang terus-menerus dan ketika cuaca dingin mengalir di seluruh Amerika Serikat, mengancam untuk lebih lanjut mengganggu pasokan minyak yang rapuh.
Minyak mentah berjangka Brent bertambah 16 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 91,27 dolar AS per barel pada pukul 01.02 GMT, setelah naik 1,64 dolar AS pada Kamis (3/2/2022).
Baca juga: Harga minyak melonjak, WTI tembus 90 dolar untuk pertama kali sejak 2014
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 28 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 90,55 per barel, setelah menguat 2,01 dolar AS pada hari sebelumnya menjadi menetap di atas 90 dolar AS untuk pertama kali sejak 6 Oktober 2014.
Kedua harga acuan minyak menuju kenaikan mingguan ketujuh berturut-turut.
"Minyak mentah WTI melonjak di atas level 90 dolar AS setelah ledakan Arktik sampai ke Texas dan mengganggu beberapa produksi minyak di Permian Basin," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.
Harga minyak perpanjang kenaikan di Asia saat badai musim dingin landa AS
Jumat, 4 Februari 2022 9:23 WIB