Bengaluru (ANTARA) - Harga emas spot melemah dan emas berjangka menguat di sesi perdagangan Asia pada Senin sore, bersiap untuk mencatat penurunan bulanan terbesar sejak September 2021 karena pasar mengantisipasi suku bunga AS yang lebih tinggi, sementara dolar yang lebih kuat menambah tekanan.
Di pasar spot emas menyusut 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.790,00 dolar AS per ounce pada pukul 08.40 GMT, membawa penurunan bulanan menjadi lebih dari 2,0 persen. Sedangkan emas berjangka AS terdongkrak 0,3 persen menjadi di perdagangkan di 1.791,60 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas kian melemah, penurunan bulanan terburuk sejak September
"Hanya saja kelanjutan dari suku bunga riil bergerak lebih tinggi lagi dan itu menghasilkan latar belakang yang lebih negatif untuk emas, dan saya pikir fokus minggu ini adalah pada (data) penggajian non-pertanian (AS) pada Jumat (4/2/2022)," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.
"Pasar hanya memperkirakan 100.000-150.000 pekerjaan baru. Jadi, jika kita mendapatkan sesuatu yang lebih tinggi, itu akan semakin meningkatkan kemungkinan kenaikan 50 basis poin pada Maret."
Federal Reserve AS berencana untuk menaikkan suku bunga pada Maret dengan asumsi ekonomi sebagian besar akan menghindari dampak dari varian virus corona Omicron dan terus tumbuh pada klip yang sehat.
Emas hadapi bulan terburuk sejak September 2021, terkait prospek bunga Fed
Senin, 31 Januari 2022 17:16 WIB