Cianjur (ANTARA) - Taman Alun-alun Cianjur, Jawa Barat, kembali dibuka tanggal 11 Januari, setelah dua tahun ditutup karena pandemi COVID-19, namun warga yang datang diminta tetap menerapkan prokes ketat dan tidak menimbulkan kerumunan saat berada di taman yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo itu.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan meski dibuka kembali untuk umum, namun jumlah pengunjung yang dapat masuk ke taman tersebut dibatasi hanya 50 persen serta wajib menujukan barcode melalui aplikasi Pedulilindungi, sebelum diizinkan masuk.
"Tetap kita terapkan prokes ketat, mereka yang masuk wajib menggunakan alat pelindung diri (APD), rajin mencuci tangan dan tidak menimbulkan kerumunan saat berada di lokasi taman," katanya.
Baca juga: Diskoperindagin sebut sepanjang pandemi ribuan UMKM baru bermunculan di Cianjur
Pihaknya akan menempatkan petugas gabungan dari Satpol PP, BPBD dan dinas terkait, untuk mengawasi pengunjung yang datang, serta memastikan mereka sudah mendapatkan vaksinasi lengkap dan bagi pengunjung dari luar kota wajib menyertakan surat antigen.
Bagi pengunjung lokal yang tidak dapat menujukan bukti vaksinasi, akan diarahkan ke posko vaksin yang disediakan atau diarahkan ke puskesmas terdekat, sebagai upaya mencegah terjadinya penularan yang sejak tiga bulan terakhir nol kasus.