Chicago (ANTARA) - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), terangkat permintaan logam safe-haven didorong oleh kekhawatiran atas lonjakan kasus varian virus corona Omicron yang dapat mengancam pemulihan ekonomi global di tengah data ekonomi AS yang mengecewakan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat 14,5 dolar AS atau 0,81 persen menjadi ditutup di 1.814,60 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (3/1/2022), emas berjangka menguat 8,3 dolar AS atau 0,46 persen menjadi 1.814,10 dolar AS.
Baca juga: Harga emas naik di Asia dipicu pembatasan cegah lonjakan kasus Omicron
Tahun ini dimulai dengan rekor tertinggi baru untuk pasar ekuitas AS, tetapi karena sulit untuk menentukan apakah kenaikan beruntun ini akan berlanjut, investor sudah mulai kembali ke aset-aset yang aman, kata Ed Moya, analis pasar senior di broker OANDA.
"Dampak Omicron akan paling terasa di sisi inflasi dan pemulihan ekonomi," tambah Moya.
Wall Street memangkas kenaikan setelah awal yang optimis untuk Tahun Baru karena investor memutar kembali pengambilan risiko setelah data menunjukkan manufaktur AS melambat bulan lalu dan kekhawatiran COVID-19 tetap ada.