Singapura (ANTARA) - Harga minyak melanjutkan kenaikan di sesi perdagangan Asia pada Selasa pagi, dengan harga mendekati level tertinggi satu bulan sesi sebelumnya di tengah ekspektasi bahwa varian virus corona Omicron hanya akan berdampak terbatas pada permintaan global.
Minyak mentah berjangka Brent menguat 7 sen atau 0,1 persen, menjadi diperdagangkan di 78,67 dolar AS per barel pada pukul 01.15 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 18 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 75,75 dolar AS per barel, naik untuk sesi kelima berturut-turut.
Baca juga: Harga minyak naik ke tertinggi sebulan dipicu meredanya kekhawatiran Omicron
Kedua kontrak acuan diperdagangkan mendekati puncak Senin (27/12/2021), harga tertinggi sejak akhir November.
Inggris tidak akan mendapatkan pembatasan baru COVID-19 sebelum akhir 2021, kata menteri kesehatan Inggris Sajid Javid pada Senin (27/12/2021), ketika pemerintah menunggu lebih banyak bukti tentang apakah layanan kesehatan dapat mengatasi tingkat infeksi yang tinggi.
Namun, lebih dari 1.300 penerbangan dibatalkan oleh maskapai AS pada Minggu (26/12/2021) karena COVID-19 mengurangi jumlah awak yang tersedia, sementara beberapa kapal pesiar harus membatalkan pemberhentian.