ANTARAJAWABARAT.com,26/10 - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Polda Jawa Barat, sedang berupaya menyelidiki dan membongkar prostitusi yang melibatkan tiga orang anak di bawah umur dari Jambi, di Kota Bandung.
"Saat ini, kita juga bekerjasama dengan Polda Jabar untuk membongkar kasus ini," kata Wakil Ketua P2TP2A Jawa Barat Yeni Huriyani, di Bandung, Rabu.
Yeni mengatakan, saat ini, Jawa Barat, khususnya Kota Bandung bukan lagi dijadikan sebagai sender area atau wilayah yang mengirim korban perdagangan manusia (trafficking) baik perempuan atau pun anak-anak.
"Sekarang, Kota Bandung itu bukan lagi sebagai sender area tapi malah sebaliknya. Saat ini, Bandung juga sudah dilirik sebagai lokasi 'trafficking'," ujar Yeni.
Menurutnya, tiga orang anak di bawah umur dari Jambi tersebut terlibat dalam sebuah tempat prostitusi terselubung di Kota Bandung.
"Ada tempat prostitusi terselubung di Kota Bandung, lokasinya di antara wilayah Kiaracondong dan Buahbatu," katanya.
Dikatakannya, satu dari tiga anak di bawah umur dari Jambi tersebut berhasil diselamatkan dan berada dalam penanganan Tim P2TP2A Jawa Barat.
"Ada satu anak yang sudah kami selami dan sudah kami tangani, dua lagi masih kami dalami dan selidiki. Dan, mudah-mudahan melalui keterangan anak tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan, kondisi salah satu anak dari Jambi yang jadi korban "trafficking" masih syok dan trauma dengan kejadian yang dialaminya tersebut.
"Anak ini kondisinya masih syok dan trauma. Perlu penanganan khusus," kata Yeni.***4***
Ajat S
P2TP2A SELIDIKI SINDIKAT PERDAGANGAN ANAK DI BANDUNG
Rabu, 26 Oktober 2011 17:15 WIB