Bersama dengan Anang, Esselstyn memulai penelitian kelompok tikus di Pulau Sulawesi sejak 2010. Ternyata mereka menyadari terlalu banyak jenis yang belum terungkap untuk menguji hipotesis tersebut.
Sebagai informasi, celurut adalah kelompok mamalia yang sangat beragam. Sejauh ini, ada 461 spesies telah teridentifikasi.
Baca juga: Peneliti Publikasikan Spesies Baru Anggrek Hantu
Hewan pemakan serangga tersebut memiliki distribusi yang sangat luas dan mendunia, dan merupakan kerabat dekat dari landak dan tikus mondok (mole) daripada jenis mamalia lain.
Beberapa orang yang juga terlibat dalam ekspedisi penelitian itu adalah Heru Handika yang merupakan mahasiswa Doktoral LSU, Mark Swanson sebagai alumnus dari LSU, dan Thomas Giarla dari Siena College New York.
Temuan tersebut telah dipublikasikan pada Buletin American Museum of Natural History, 454(1) : 1- 108, dengan judul “Fourteen New Endemic Species of Shrew (Genus Crocidura) from Sulawesi Reveal a Spectacular Island Radiation, dan dapat diakses di link https://doi.org/10.1206/0003-0090.454.1.1.
Baca juga: Indonesia saat ini miliki 1.794 spesies burung
BRIN: 14 jenis baru celurut ditemukan di Sulawesi
Senin, 20 Desember 2021 13:05 WIB