ANTARAJAWABARAT.com,11/10 - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam KAMMI dan BEM Jawa Barat, berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung, menolak Rancangan Undang-undangan Intelijen (RUU Intelijen) karena banyak pasal yang multitafsir serta tidak berpihak terhadap rakyat.
Koordinator BEM Jawa Barat Ali Mahfud Selasa, mengatakan, RUU intelijen dinilai akan menjadi sebuah landasan untuk lahirnya kembali rezim yang represif.
"Oleh karenanya, saya mewakili teman-teman dari Aliansi BEM seluruh Indonesia Jabar menolak RUU Intelijen," ujar Ali Mahfud disela-sela aksi unjuk rasa.
Ia mengatakan, RUU Intelijen sebenarnya sudah diketok palu di Komisi I DPR RI pada 30 September 2011.
"Dan hari ini, akan diadakan paripurna mengenai RUU Intelijen di DPR RI," ujarnya.
Menurutnya, RUU ini banyak permasalahan dan belum bisa menjamin masalah hukum, HAM dan demokrasi.
"Memang RUU ini lahir atas dasar banyaknya kasus terorisme di Indonesia akhir-akhir ini. Namun intelijen yang dimaksud di sini, bisa menjadi alat pemerintah," katanya.
Dikatakannya, jika RUU Intelijen ini disahkan menjadi undang-undang maka negara ini bisa kembali ke era orde baru.
"Kalau ini disahkan, maka kita akan kembali ke orde baru. Dimana hak bicara kita semua terbatas, hak kita akan terbelenggu. Dan jangan-jangan saat kita update status di jejaring sosial bisa dianggap mengancam," kata Ali.***3***
Ajat S
KAMMI-BEM JABAR TOLAK RUU INTELIJEN
Selasa, 11 Oktober 2011 15:38 WIB