ANTARAJAWABARAT.com,11/10 - Para nelayan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, membutuhkan pelatihan budidaya lobster serta cara penangkapan agar dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri.
"Nelayan selama ini sangat mengharapkan adanya pelatihan budidaya lobster dan cara penangkapannya karena sekarang penangkapan masih dilakukan secara tradisional," kata Agus Salim seorang nelayan asal Desa/Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Tasikmalaya, Senin.
Ia mengaku belum ada pelatihan dari pemerintah tentang budidaya lobster, padahal potensi hasil tangkapan lobster di luat wilayah Tasikmalaya selatan cukup melimpah.
Ia berharap pemerintah dapat memperhatikan keinginan nelayan dengan menggelar pelatihan budidaya secara bekelanjutan sehingga dapat meningkatkan taraf hidup ekonomi nelayan menjadi lebih baik.
"Penangkapan saja kita masih tradisional, termasuk pengelolaannya sebatas yang tahu saja, padahal permintaan pasar dalam dan luar negeri itu cukup banyak," jelasnya.
Kurang mendapatkan pengetahuan cara budidaya lobster, menurut Agus terkadang sejumlah nelayan hanya menggantungkan musim banyaknya lobster, sehingga ketika datang bukan musim lobster nelayan tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Musim terbaik melaut mencari lobster, kata Agus terjadi saat peralihan musim kemarau ke musim hujan atau pada September dan November karena bulan perubahan musim itu banyak lobster berkembang biak.
"Selama ini hanya mengandalkan hasil tangkapan di musim tertentu saja, seandainya lobster bisa dibudidayakan , kita tentu dapat memenuhi kebutuhan pasar," katanya.
Sementara itu Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi mengatakan potensi lobster di laut Tasikmalaya cukup bagus terutama pada pergantian musim memasuki penghujan.
Namun potensi lobster di laut Tasikmalaya, kata Dedi kurang diimbangi dengan kemampuan Sumber Daya Manusia serta perahu yang menunjang untuk melaut.
"Tentu harapan kami ada perhatian dari pemerintah agar potensi lobster di laut Tasikmalaya dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan pengetahuan yang dimiliki nelayan ditunjang alat yang memadai," katanya.
Terbatasnya peralatan yang dimiliki nelayan seperti menggunakan perahu gross kemudian menyelam pakai ban sebagai pelampung saat mencari lobster di laut terkadang satu orang nelayan hanya mampu mendapatkan 2 Kg lobster.
Sedangkan permintaan pasar mampu mencapai 30 kg setiap harinya dengan harga jual mulai Rp200.000 hingga Rp600.000 perkilogram tergantung jenis lobster.***5***
Feri P
NELAYAN TASIKMALAYA BUTUH PELATIHAN BUDIDAYA LOBSTER
Selasa, 11 Oktober 2011 9:39 WIB