Emas tampaknya mengambil isyarat dari peningkatan spekulasi bahwa kenaikan suku bunga lebih awal -- diterjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih tinggi dari memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil -- akan mengekang inflasi di masa depan, meratakan kurva imbal hasil.
Baca juga: Harga emas "rebound", terangkat melemahnya dolar dan kekhawatiran Omicron
Sementara kenaikan di pasar saham mungkin menunjukkan peningkatan selera terhadap risiko, volatilitas lebih lanjut dalam ekuitas, terutama di tengah ketidakpastian yang berkepanjangan atas varian virus corona Omicron, mungkin menempatkan harga safe-haven emas di bawah tekanan, Wyckoff menambahkan.
Meskipun Wall Street rebound didorong oleh saham keuangan, meningkatnya kasus varian virus secara global terus mendorong volatilitas di seluruh pasar.
Prospek tapering yang lebih cepat dapat membatasi kenaikan emas serta meningkatkan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah, lebih lanjut memperlemah daya tarik emas, kata Michael Hewson, kepala analis pasar di CMC Markets.
Menambah retorika, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kepada konferensi Reuters Next adalah tugas Fed untuk memastikan bahwa laju inflasi tinggi saat ini tidak berkembang menjadi "spiral harga-upah" yang merusak dan bertahan lama seperti pada 1970-an.
Baca juga: Emas naik tipis di sesi Asia usai komentar "hawkish" ketua Fed
Harga emas jatuh 21,60 dolar ke terendah 7 pekan, kekhawatiran Omicron reda
Jumat, 3 Desember 2021 7:41 WIB