Jakarta (ANTARA) - Pebalap Sean Gelael mulai membuka suara soal penyebab kecelakaan yang terjadi pada SS2 Kejurnas Sprint Rally di Meikarta, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (27/11) yang melibatkan Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum PP IMI Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Bahkan, Sean Gelael bersama Team Jagonya Ayam di Jakarta, Minggu langsung membuka data yang ada di dalam kendaraan Citroen C3 R5 baik data telemetri dan memutar ulang semua video yang ada meski ia mengatakan bahwa menjadi pebalap itu memiliki risiko yang besar.
Baca juga: Terguling bersama Sean Gelael tak cedera, lalu Bambang Soesatyo ikuti "drifting"
"Sebelum buka telemetri saya menyangka melaju lebih cepat dari sebelumnya, tapi ternyata tidak. Saat shakedown hari Jumat yang kering saya melaju 110 km/jam di tempat kecelakaan. Lalu pada SS1 karena becek setelah semalaman hujan saya mengurangi kecepatan dengan melaju 107 km/jam. Dan pada SS2 yang mulai mengering kecepatan saya 109 km/jam. Kesimpulannya, kecepatan saya kurang lebih sama," kata Sean Gelael saat berbincang dengan media.
Begitu juga dengan video. Sean Gelael menjelaskan berdasarkan fakta yang didapat bahwa ada satu kondisi berbeda di area gravel (tanah liat) dibandingkan sebelumnya. Ada dua gundukan yang jaraknya cukup dekat sehingga membuat kendaraannya terbang, terguling, dan terdampar secara spektakuler.
Baca juga: Pebalap Sean Gelael naik podium di WEC Belgia
"Gundukan tambahan itulah yang saya tidak mendapat laporan keberadaannya. Karena selama SS1 dari video yang kami buka ulang terlihat tidak ada," kata Sean Gelael menambahkan.