Cirebon, Jabar (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memastikan alih fungsi lahan di daerah tersebut masih terkendali dan terdapat 53 persen areal terbuka.
"Sampai saat ini alih fungsi lahan kita masih terkendali. Karena masih banyak areal terbuka," kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Cirebon, Wasman di Cirebon, Senin.
Menurutnya dengan masih banyaknya areal terbuka, maka air hujan dapat diserap dengan baik, meskipun ada beberapa tempat yang sudah dipenuhi dengan bangunan, terutama yang dekat dengan kota.
Namun lanjut Wasman, daerah-daerah perbatasan kota, juga terus dilakukan modifikasi dengan memperbanyak area sumur resapan, guna meminimalkan terjadinya genangan.
"Daerah yang berdekatan dengan Kota Cirebon, tentunya sudah banyak bangunan, tapi itu masih bisa dikendalikan," tuturnya.
Sementara Kepala Bidang Tata Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon Fitroh Suharyono mengatakan untuk kawasan resapan air hujan di Kabupaten Cirebon, masih terbilang cukup, karena dari total lahan terdapat 53 persen kawasan terbuka.
Namun kata Fitroh, jumlah tersebut juga belum dihitung dengan tanaman privat, atau areal terbuka di depan rumah, sehingga ia memastikan Kabupaten Cirebon, masih memiliki kawasan terbuka yang cukup.
"Daya dukung lahan untuk perumahan masih memenuhi, jadi alih lahan kita masih normal," katanya.
Baca juga: DLH Cirebon siapkan penanganan sampah Idul Fitri
Baca juga: DLH Cirebon tuding asap kendaraan bermotor penyumbang terbesar polusi udara