"Jadi sekali lagi ini tahapannya terus berlanjut. Tahun ini Rp31 miliar, tahun depan Rp27 miliar, ditutup lagi 2023," katanya kepada wartawan saat meninjau pembangunan Masjid Agung di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Bogor Tengah, Sabtu.
Bima mengatakan pada akhir tahun 2022 Masjid Agung sudah mulai dapat digunakan untuk ibadah, karena pembangunan sudah dalam tahap pengerjaan interior.
Selanjutnya, pada tahun 2023 pembangunan tinggal menghubungkan antara masjid dan alun-alun kota yang berada tepat di sampingnya.
Begitupun, karena lokasi Masjid Agung berada di lingkungan Pasar Kebon Kembang, maka pembangunannya juga akan membuka akses bagi masyarakat di sekitar pasar.
"Pada 2023 dilanjut lagi untuk ekstension nyambung ke alun-alun sekaligus pasar di luarnya," kata Bima.
Wali Kota Bogor itupun mengungkapkan dirinya telah banyak mendengar aspirasi umat Islam di daerahnya yang menginginkan Masjid Agung dapat segera digunakan kembali untuk beribadah.
Kerinduan itu bukan hanya ada pada jamaah setia Masjid Agung, melainkan seluruh umat Islam yang ada di Kota Bogor.
Bima pun mengaku sejalan dengan aspirasi yang disuarakan oleh Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat yang meminta Pemerintah Kota Bogor mengkoreksi progres pembangunan Masjid Agung Bogor.
Keresahan DPRD soal waktu pengerjaan yang tinggal satu bulan setengah lagi menuju tanggal target penyelesaian pembangunan atap dan tiang penyangga atau kolom spiral, yakni pada Jumat, 17 Desember 2021 pun menjadi perhatiannya.
"Tidak hanya jamaah Masjid Agung, tapi umat Islam se-Kota Bogor. Jadi saya akan awasi terus akan intens bersama dinas dan camat untuk memastikan semuanya tepat waktu," kata Bima.
Baca juga: DPRD Jabar minta koreksi capaian pembangunan Masjid Agung Kota Bogor
Baca juga: DPRD Kota Bogor dorong perubahan Perwali anggaran kelurahan dan kecamatan
Baca juga: DPRD Jabar minta koreksi capaian pembangunan Masjid Agung Kota Bogor
Baca juga: DPRD Kota Bogor dorong perubahan Perwali anggaran kelurahan dan kecamatan