Bandung (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) sangat penting bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan nilai jual produk sekaligus menembus pasar internasional.
"Standarisasi ini penting. Yang pertama adalah untuk memperkuat kita dalam berdaya saing. Karena dalam memiliki standar nasional, usaha kita akan dipantau terus, sehingga akan memenuhi standar," kata Wagub Jabar Uu usai membuka acara Bulan Mutu Nasional 2021 di Kota Bandung, Rabu.
Terlebih saat ini era globalisasi, kata Wagub Jabar, maka antarnegara satu dan negara lain sudah tidak ada sekat, maka perdagangan pun seperti itu adanya.
"Hanya produk yang hebat dan tangguh yang akan bisa istiqamah dan bertahan," katanya.
Pak Uu menuturkan, Pemda Provinsi Jabar akan turut menyosialisasikan kemudahan-kemudahan sertifikasi SNI kepada pelaku UMKM. Hal itu bertujuan agar produk pelaku UMKM Jabar mampu bersaing, bertahan, dan memperluas pasar.
"Dengan kegiatan seperti ini, akan menambah gairah para pegusaha, pelaku UMKM, untuk lebih semangat lagi, lebih maju lagi, dalam mengembangkan usahanya. Karena kita tahu, pemerintah pusat sedang mendorong UMKM untuk terus berkembang," tuturnya.
Oleh karena itu, Pak Uu berharap kegiatan Bulan Mutu Nasional (BMN) 2021 dapat membawa kemaslahatan dan kebaikan bagi masyarakat Jabar supaya perekonomian dapat meningkat dan pelaku UMKM bersemangat mengembangkan usahanya.
“Harapan kami kegiatan ini membawa kebaikan dan kemaslahatan yang ujung-ujungnya Jabar Juara Lahir Batin, ekonominya meningkat,” ucapnya.
Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) RI Kukuh S. Achmad mengatakan, melalui standardisasi dan penilaian kesesuaian, BSN menjadi pilar yang strategis untuk mengurangi dampak terburuk dari penyebaran COVID-19 dan menangkap peluang di balik pandemi.
“Dalam mendukung upaya-upaya kita menuju Indonesia terus bergerak menuju Indonesia Maju, BSN telah menyediakan SNI, Standar Nasional Indonesia, pembinaan penerapan SNI dan laboratorium acuan. Acuan SNI untuk persyaratan kualitas alat perlindungan diri, persyaratan alat-alat medik untuk sistem penapasan, serta Sistem Manajemen Bioresiko pada Laboratorium dan organisasi terkait lainnya," kata Kukuh.
"Pembinaan penerapan SNI disediakan tidak hanya untuk UMKM, tapi juga seluruh pelaku usaha. Laboratorium acuan disediakan untuk mengurangi ketergantungan pada negara lain,” katanya.
Selain SNI tersebut, BSN juga telah menetapkan SNI yang berkaitan dengan sarana prasarana protokol kesehatan lainnya seperti masker.
Hingga saat ini, tercatat lebih dari 14 merek masker kain dan medis yang sudah sesuai dengan syarat mutu SNI, delapan di antaranya masker kain yang diproduksi di Jabar.
Melalui kegiatan BMN 2021 yang dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Kukuh berharap dapat membangkitkan semangat masyarakat Indonesia akan pentingnya mutu dan infrastruktur mutu nasional.
“Dengan narasumber yang berasal dari berbagai disiplin ilmu sehingga bisa memberikan pandangannya mengenai peran standar dalam mendukung kebangkitan Indonesia. Kegiatan ini diadakan secara secara offline terbatas serta online sehingga dapat diikuti oleh lebih dari 3.000 peserta,” kata Kukuh.
Kukuh menyampaikan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014, BSN mendapat tugas untuk mengoordinasikan secara nasional dengan dua tujuan. Pertama, memberikan perlindungan kepada masyarakat karena ada produk dan barang dari aspek kesehatan, keamanan, keselamatan.
“Yang kedua, yang tadi sudah disampaikan oleh Pak Wagub adalah untuk meningkatkan daya saing produk nasional kita, baik di pasar domestik maupun global,” ucapnya.
Sementara itu, sebanyak 181 UMKM di Jabar telah dibina oleh BSN. Diharapkan hal tersebut menjadi role model bagi provinsi lain.
“Kemungkinan nanti akan membentuk role model atau pilot project. Jadi harapannya, kita misalnya di Provinsi Jawa Barat selama 5 tahun, kita sudah membina 181 UMKM yang harapannya menjadi role model atau menjadi contoh untuk yang lain, untuk bisa berkembang lebih jauh lagi,” katanya.
Dalam pembukaan BMN 2021, Pak Uu dan Kukuh menyerahkan sertifikat SNI kepada 13 UMKM binaan BSN.
Penyerahan sertifikat SNI ini sebagai bukti bahwa UMKM-UMKM tersebut telah konsisten memenuhi persyaratan SNI.
Baca juga: BSN dan Pemprov Jabar percepat penerbitan SNI bagi pelaku usaha
Baca juga: Hindari gagal panen, KTNA Jabar ajak petani gunakan pupuk ber-SNI
Baca juga: Dua pasar rakyat di Kota Bogor bersertifikat SNI