"Kita sudah mengamati dalam empat pekan terakhir ada 105 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi yang kasusnya mulai menunjukkan peningkatan dalam dua pekan terakhir," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers "Evaluasi PPKM" yang diikuti dari kanal YouTube Kemenko Marves di Jakarta, Senin.
Budi mengatakan sejak Juli 2021 angka konfirmasi positif COVID-19 di seluruh daerah di Indonesia cenderung menurun. Namun belakangan ini kembali meningkat meski masih berada di batas aman ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Memang angkanya masih tidak mengkhawatirkan dan berada di benchmark batas aman WHO. Tapi kita mencoba mengantisipasi lebih dini supaya jangan sampai euforia berlebih membuat kita lengah, tidak waspada, dan kenaikan kasus di 105 kabupaten/kota terkontrol," katanya.
Berdasarkan laporan harian kasus COVID-19 di Indonesia pada Senin siang, kasus terkonfirmasi meningkat 460 orang dengan total 4,2 juta lebih kasus. Pun dengan tambahan angka kematian sebanyak 30 orang dari total 143 ribu lebih jiwa.
"Kemudian kita juga melihat beberapa negara di Eropa memang juga kasusnya meningkat," kata Budi.
Untuk itu Kemenkes terus berupaya mengintensifkan langkah antisipasi gelombang lanjutan melalui perpaduan strategi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pelacakan kasus hingga pengawasan terhadap varian baru SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
"Kami sudah lihat bahwa di Inggris ada satu varian yang berpotensi mengkhawatirkan yaitu AY.4.2 yang belum masuk di Indonesia yang terus kami monitor perkembangannya seperti apa," katanya.