DPRD Garut dorong Pemda tingkatkan vaksinasi di daerah pelosok

Garut (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Garut Yudha Puja Turnawan mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan capaian vaksinasi COVID-19 di daerah pelosok yang selama ini capaiannya masih rendah berbeda jauh dengan di perkotaan Garut.

"Vaksinasi selama ini cenderung banyak di perkotaan, pemerintah daerah Garut harus bisa lebih banyak menyentuh ke daerah selatan Garut," kata Yudha Puja Turnawan di Garut, Selasa.

Ia menuturkan capaian vaksinasi COVID-19 di wilayah selatan Garut berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Garut masih minim karena berbagai kendala seperti jarak, dan juga kesiapan vaksinator dan dosis vaksin.

Ia menyebutkan daerah yang masih rendah capaian vaksinasinya antara lain Kecamatan Cibalong, Talegong, Pakenjeng, Cikelet, dan Singajaya.

"Seperti di Singajaya baru tujuh persen capaiannya," katanya.

Ia berharap pejabat pemerintah daerah dari unsur dinas, bupati maupun wakil bupati lebih meningkatkan kunjungannya langsung ke daerah pelosok dalam setiap kegiatan vaksinasi COVID-19.

Menurut dia, kedatangan pejabat ke daerah akan mendorong masyarakat untuk datang dan mau divaksin, apalagi disiapkan hadiah agar menambah semangat masyarakat untuk mau divaksin.

"Terutama di selatan, saya minta Pak Bupati turun langsung, semua pihak turun karena capaian vaksinasi ini tanggung jawab semua," katanya.

Yudha juga berharap adanya peningkatan capaian vaksinasi COVID-19 maka akan secepatnya menurunkan status PPKM di Garut dari  sekarang Level 3 menjadi Level 2 sehingga masyarakat bisa lebih leluasa dalam melakukan aktivitas perekonomiannya.

Selain itu, lanjut dia, tingginya capaian vaksinasi akan secepatnya terbentuk kekebalan kelompok sehingga wabah COVID-19 cepat berakhir.

"Butuh komitmen agar cepat terwujud 'herd immunity' (kekebalan komunal), terlebih sekarang setidaknya bisa kembali ke Level 2 PPKM sehingga tidak ada lagi pembatasan yang ketat," katanya.

Baca juga: DPRD Garut lantik legislator baru dari hasil PAW Fraksi PDIP

Baca juga: Kasus gagal tumbuh pada anak di Garut turun jadi 10 ribuan anak
Baca juga: Meski landai, masyarakat Garut diimbau tetap waspadai COVID-19