Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Jawa Barat, mencatat sepanjang sembilan bulan tahun 2021 ini angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Cianjur menurun drastis dibandingkan tahun lalu, yakni hanya sebanyak 205 orang terjangkit dan dua orang meninggal dunia.
"Angka 205 orang itu menurun drastis dibanding tahun 2020 pada periode sama Januari-September terdapat 700 kasus dan enam orang di antaranya meninggal dunia. Ini berkat berbagai upaya dilakukan untuk menekan angka terjangkit DBD, " kata Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Cianjur, dr Yusman Faisal saat dihubungi di Cianjur, Minggu.
Ia menjelaskan data ratusan orang yang dinyatakan terjangkit DBD tahun ini merupakan laporan dari empat rumah sakit yang ada di Cianjur. Sedangkan pasien yang meninggal dunia, masih usia anak-anak.
"Pasien meninggal dunia karena terlambat dirujuk ke rumah sakit," kata Yusman.
Setiap tahunnya selama periode Januari hingga September, kata dia, puncak peningkatan kasus DBD terjadi di akhir September. Sedangkan tingkat penyebaran kasus DBD di Cianjur, hampir tersebar di sejumlah wilayah yang padat penduduk, seperti Cianjur utara, Cianjur tengah dan Cianjur timur.
"Kondisi lingkungan yang tidak sehat, dimana banyak genangan air, membuat nyamuk berkembang biak, terutama di tengah perkampungan, sehingga upaya bersama harus dilakukan agar kasus DBD dapat terus ditekan, " katanya.
Ia menambahkan, pemberantasan sarang nyamuk terus digencarkan secara masif dan serentak oleh warga di lingkungan masing-masing. Hal tersebut merupakan langkah paling peting dalam memberantas jentik-jentik nyamuk.
“Kalau giat penyemprotan atau fogging yang merupakan tugas dinas dan puskesmas sifatnya untuk memberantas nyamuk yang sudah dewasa. Sedangkan untuk jentik, harus menjadi upaya bersama warga di lingkungannya masing-masing dengan cara menutup dan mengubur benda yang dapat jadi tempat nyamuk bersarang, " katanya.
Baca juga: Rekayasa satu arah diberlakukan di jalur Puncak-Cianjur Minggu malam
Baca juga: PMI Cianjur bantu pemda kejar target 50 persen vaksinasi