Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa pembangunan jalur layang (elevated track) Bogor Line di Stasiun Manggarai telah selesai dan siap dioperasikan mulai Sabtu (25/9).
"Sesuai rencana, malam ini akan dilakukan kegiatan switch over 4, yaitu pemindahan jalur KRL Bogor Line yang tadinya di bawah (at grade), akan dipindah ke jalur 10, 11, 12 dan 13 di lantai 2," kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Rode Paulus Gagok dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Rode Paulus mengatakan, pembangunan Jalur Layang Bogor Line ini merupakan bagian dari Pengembangan Stasiun Manggarai dalam kerangka pembangunan Jalur Dwi Ganda Manggarai-Cikarang.
Ia menyampaikan, setelah melalui serangkaian pengujian dilanjutkan dengan switch over nanti malam, besok jalur layang ini akan dioperasikan melayani penumpang.
Saat dioperasikan, jalur layang Bogor Line ini dapat diakses dengan escalator dan lift difabel serta tangga manual yang sudah dibangun.
Selain itu, bagi penumpang yang akan menggunakan KRL, bisa mengakses peron melalui Pintu Barat Stasiun, tepatnya ke arah Pasaraya Manggarai.
Berbagai upaya penertiban dan penataan akses juga telah dilakukan dengan baik untuk menekan potensi konflik dengan warga sekitar Manggarai.
“Saat ini kami masih melakukan penataan untuk akses dan parkir, namun demikian para pengguna jasa sudah bisa mengakses Pintu Barat Stasiun ini yang bisa lebih mudah akses ke Halte Transjakarta,” jelas Rode.
Ia mengungkapkan, dengan akan beroperasinya Jalur Layang Bogor Line ini, penyeberangan penumpang di area level crossing dapat dikurangi.
Sebagai stasiun tersibuk yang melayani ribuan penumpang, potensi insiden di Stasiun Manggarai sangat tinggi.
"Sehingga, dengan berkurangnya level crossing maka potensi kecelakaan juga bisa dikurangi," katanya.
Selain itu perpindahan penumpang Bogor Line ke Tanah Abang jadi lebih mudah karena berada dalam satu gedung.
Khusus untuk Penumpang KA Bandara, dengan adanya pengoperasian jalur layang ini, akan semakin dimudahkan untuk berpindah moda transportasi.
"Kita ingin dengan pembangunan dan pengembangan Stasiun Manggarai dan DDT secara umum dapat makin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa kereta api,” pungkas Rode.
Sementara itu, Direktur Utama KAI Commuter Roppiq Lutzfi Azhar mengatakan, sejalan dengan pengoperasian jalur layang (elevated track) Bogor Line di Stasiun Manggarai, KAI Commuter akan melakukan penyesuaian layanan naik turun pengguna KRL di Stasiun Manggarai mulai Sabtu, 25 September 2021.
Pada penyesuaian pelayanan baru ini, perjalanan KRL Lin Sentral (Bogor – Jakarta Kota PP) akan dilayani pada jalur layang pada jalur 10, 11, 12 dan 13 di lantai 2 bangunan baru Stasiun Manggarai.
Untuk layanan naik dan turun pengguna KRL Lin Sentral relasi Bogor/Depok – Jakarta Kota akan dilayani pada peron jalur 10 atau 11 di lantai 2 bangunan baru Stasiun Manggarai.
Sedangkan pelayanan naik dan turun pengguna KRL Lin Sentral relasi Jakarta Kota - Bogor/Depok Kota akan dilayani pada peron jalur 12 atau 13 di lantai 2 bangunan baru Stasiun Manggarai.
"Akses pintu keluar masuk Stasiun dari jalan Dr. Saharjo 1 pada sisi Barat Stasiun Manggarai atau yang mengarah ke Halte Transjakarta Manggarai juga mulai dapat dimanfaatkan oleh pengguna KRL," kata Roppiq Lutzfi Azhar.
Roppiq mengatakan, KAI Commuter akan mengoperasikan enam gate eloktronik dan membuka loket untuk transaksi pembelian Kartu Multi Trip (KMT) dan Tiket Harian Berjamin (THB).
Layanan vending machine juga akan ditambahkan untuk pelayanan transaksi tiket KRL.
Untuk pelayanan naik dan turun pengguna KRL Lin Cikarang relasi Cikarang/Bekasi – Jakarta Kota PP dan KRL Lin Lingkar Bogor/Depok – Angke/Jatinegara tetap sama seperti yang berlaku saat ini.
Pengguna KRL yang transit di Stasiun Manggarai dan hendak menggunakan KRL Lin Sentral bisa menggunakan eskalator, lift, ataupun tangga di peron 6 dan 7 lantai dasar bangunan baru Stasiun Manggarai untuk menuju peron 10,11,12, dan 13 pada lantai 2.
"Saat ini, setiap hari kerja KAI Commuter mengoperasikan 994 perjalanan KRL tiap harinya. 616 perjalanan KRL atau sekitar 62 persen dari seluruh perjalanan KRL tersebut dilayani di Stasiun Manggarai. Rata-rata volume pengguna KRL di Stasiun Manggarai sepanjang bulan September 2021 sebanyak 5.748 orang, sedangkan rata-rata volume pengguna KRL setiap hari sebelum masa pandemi sebanyak 20.942 orang. hal ini menjadikan Stasiun Manggrai sebagai salah satu stasiun KRL tersibuk di wilayah Jabodetabek," ujarnya.
KAI Commuter mengimbau para pengguna KRL untuk mengikuti arahan dari petugas di lapangan dan senantiasa mengutamakan kesehatan serta keselamatan saat transit dan saat akan berpindah peron.
" Tetap patuhi protokol kesehatan yang berlaku dalam menggunakan KRL," katanya.
KAI Commuter juga kembali mengingatkan kepada para pengguna bahwa aturan mengenai pembatasan jumlah pengguna yang dapat naik KRL masih berlaku.
Petugas akan melakukan penyekatan dan antrean di stasiun guna mencegah kepadatan di dalam KRL.
Agar terhindar dari potensi antrean, pengguna dapat melihat informasi kepadatan di stasiun melalui aplikasi KRL Access atau menggunakan KRL di luar jam-jam sibuk.
Baca juga: KAI Group pastikan seluruh pelanggan kereta api wajib vaksin covid
Baca juga: Anak usia 12 tahun boleh naik KRL dengan syarat, balita belum diizinkan