Cianjur (ANTARA) - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, berharap distribusi vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat maksimal guna mendukung percepatan vaksinasi khususnya sebagai upaya mempertahankan level PPKM karena Cianjur terancam kembali ke level 3 akibat pencapaian vaksinaai belum maksimal.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Kamis, mengatakan indikator yang diterapkan pemerintah pusat terkait level, berdasarkan angka vaksinasi 50 persen dari target, sedangkan di Cianjur hingga saat ini, baru tercapai 16,5 persen dari 1,9 juta penerima.
"Terbatasnya pasokan vaksin, membuat target belum dapat dilakukan secara maksimal, sedangkan terkait penurunan level dari pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan, pencapaian vaksinasi menjadi indikator penilaian," katanya.
Untuk mempertahankan level 2, tutur dia, pencapaian vaksinasi dosis harus mencapai 50 persen dan 40 persen untuk vaksinasi lansia dari total target. Sedangkan untuk turun ke level 1, pencapaian vaksinasi dosis pertama di angka 70 persen dengan capaian vaksinasi lansia sebesar 60 persen.
Ketika tidak tercapai ungkap dia, risikonya Cianjur akan kembali ke PPKM level 3, meski kasus sudah turun dan tingkat keterisian ruang isolasi terpusat mulai kosong dan angka kematian tidak terjadi sejak satu pekan terakhir.
"Namun pemicunya tetap mengejar vaksinasi untuk mempercepat herd immunity. Kami masih bingung untuk mengejar target vaksinasi, dengan minimal pencapaian 50 persen agar bertahan di level 2 karena target sangat tinggi, sedangkan supply vaksin dari pusat terbatas," katanya.
Pihaknya berharap pasokan vaksin dari pusat, dapat berjalan dengan lancar dan tidak terjadi keterlambatan, sehingga pemerintah daerah dapat mengupayakan pemberian vaksin secara maksimal sesuai indikator pusat.
Sekretaris Dinkes Cianjur Irvan Nur Fauzy, mengatakan stok vaksin di Cianjur, saat ini, hanya 40 ribu dosis dan diperkirakan hanya cukup untuk satu pekan ke depan. Sehingga untuk mengejar pencapaian hingga 50 persen, harus menggelar vaksinasi untuk 500 ribu warga.
"Stok vaksin dari pemerintah pusat sangat terbatas, sekitar 10 ribu dosis per minggu.
Meski diberi puluhan ribu stok per hari, akan tetap sulit untuk mengejar target termasuk keterbatasan tenaga kesehatan jika dikebut," katanya.
Baca juga: Dinkes Cianjur siapkan 1.500 dosis vaksin covid Moderna untuk umum
Baca juga: Pemkab Cianjur ubah bus sekolah jadi bus vaksin keliling
Baca juga: Cianjur kembali dapat pasokan 30 ribu dosis vaksin COVID-19