Cirebon, 8/4 (ANTARA) - Silaturahim Nasional (Silatnas) II Raja dan Sultan se-Nusantara di Bandung (24-26 Juni 2011) akan mengevaluasi beberapa rekomendasi yang dihasilkan pada Silatnas pertama di Jakarta dua tahun lalu, kata Ketua Umum Badan Pekerja Silatnas II.
"Ada lima rekomendasi raja dan sultan pada Silatnas pertama. Pada Silatnas II nanti akan kita evaluasi, sejauh mana rekomedasi tersebut telah dilaksanakan," kata Ketua Umum Badan Pekerja Silatnas II, Sultan Keraton Kesempuhan Cirebon XIV Arief Natadiningrat SE kepada wartawan di Cirebon, Jumat.
Diantara rekomendasi tersebut adalah sejarah nusantara agar dimasukkan sebagai kurikulum di sekolah-sekolah, peningkatan industri kreatif berbasis budaya, raja dan sultan adalah mitra pemerintah pusat dan provinsi serta kabupaten/kota.
Pertemuan dua tahunan tersebut akan dihadiri 300 raja/sultan putra mahkota seluruh nusantara.
Selain akan mengevaluasi rekomendasi tersebut, pertemuan itu akan membahas rekomendasi lanjutan, katanya.
Dikatakannya, Silatnas II tersebut akan menggunakan gedung Asia-Afrika. "Kita hendak mengingat bahwa di sana (gedung Asia-Afrika) penuh dengan makna sejarah dan semangat persatuan," tukasnya.
Sejauh ini, surat permintaan para pembicara dalam Silatnas II raja/sultan tersebut sudah dikirim antara lain ke Menko, Panglima TNI dan menteri terkait seperti Mendagri dan Menbudpar, katanya.
Raja/sultan juga mungkin akan merekomendasikan perlunya Undang-Undang tentang Keraton se-Nusantara, agar jelas hak dan kewajibannya, katanya.
"Diharapakan keraton tidak hanya diperlukan saat tertentu saja, tetapi merupakan bagian yang harus dilindungi dan dijaga kelangsungan hidupnya," tambahnya. ***6***
(T.Y003/B/Y008/B/Y008)