Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh pihak mulai menyiapkan transisi dari masa pandemi ke endemi karena COVID-19 belum diketahui kapan akan hilang.
"Karena kita tahu COVID-19 ini tidak mungkin akan hilang. Oleh sebab itu kita harus mulai menyiapkan transisi dari pandemi ke endemi,” kata Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi di SLB Negeri 1 Yogyakarta, Kabupaten Bantul, D.I.Yogyakarta yang dipantau dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jakarta, Jumat.
Presiden mengatakan seluruh pihak perlu mulai belajar hidup bersama dengan COVID-19. Hal tersebut penting agar masyarakat tidak memiliki euforia yang berlebihan dan tetap waspada terhadap bahaya COVID-19 yang setiap saat bisa menyerang.
“Ini penting, saya sampaikan agar kita tidak euforia yang berlebihan, senang-senang yang berlebihan, karena kita dan semuanya harus sadar bahwa COVID-19 selalu mengintip kita,” ujarnya.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengingatkan masyarakat untuk terus berdisiplin menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan COVID-19, terutama menggunakan masker, serta protokol pencegahan lainnya, seperti mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Protokol kesehatan harus terus dilakukan, terutama memakai masker,” ujar Kepala Negara.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi meninjau vaksinasi COVID-19 bagi 375 pelajar sekolah luar biasa (SLB) di DIY.
“Vaksinasi bagi pelajar ini merupakan bagian dari upaya perluasan vaksinasi yang kita lakukan untuk kendalikan penyebaran COVID-19, terutama varian Delta, karena kita tahu, COVID-19 ini tak mungkin akan hilang,” ujar Presiden.
Dalam peninjauan vaksinasi di SLB Negeri 1 Yogyakarta itu, tampak mendampingi Presiden, yakni Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Baca juga: Satgas optimistis Indonesia mampu ubah pandemi menjadi endemi
Baca juga: Pemerintah sedang menyiapkan skenario endemi COVID-19, kata Wapres
Baca juga: Menko PMK: Pemerintah siapkan strategi hadapi endemi