Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan pengetatan pintu masuk perjalanan ke Indonesia menjadi solusi awal untuk mencegah varian baru SARS-CoV-2 bernama Mu atau B1621 dan berkembang di dalam negeri.
"Kalau memang nanti membawa varian baru itu, sudah bisa dicegah dari awal," kata Wapres Ma’ruf saat meninjau pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sekolah di Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Pengetatan pintu masuk tersebut, kata Ma’ruf Amin, harus dilakukan di berbagai perjalanan, baik darat, laut, maupun udara.
"Baik di lapangan, udara, maupun pintu laut, itu semua dilakukan pengetatan-pengetatan. Jadi, arahnya pada pengetatan," kata Wapres menegaskan.
Selain itu, upaya Pemerintah untuk mencegah penularan virus varian Mu lebih luas ialah dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan menguatkan testing, tracing, dan treatment (3T).
"Kita mempersiapkan kemampuan kita untuk menangkal virus baru itu dari dalam dengan memperketat penerapan protokol kesehatan dengan 3M, kemudian juga testing dan tracing," kata Wapres .
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memantau pergerakan virus Mu.
"Kami terus berkonsultasi dengan WHO untuk terus memperbarui informasi terkait dengan varian Mu dan varian-varian lain yang berpotensi menyebar di Indonesia," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Nadia Tarmizi, Rabu (8/9).
Kemenkes bersama lintas sektor melakukan pemeriksaan whole genome sequencing terhadap kasus-kasus yang masuk ke Indonesia maupun penularan lokal.
Hingga kini sedikitnya 5.835 hasil sequencing telah dilakukan dan sekitar 2.300 di antaranya merupakan varian Delta yang ditemukan di 33 provinsi Indonesia.
Baca juga: Kemenkes pantau pergerakan varian Mu melalui komunikasi dengan WHO
Baca juga: Varian Mu tidak seganas Delta, kata pakar UGM
Baca juga: Pengawasan pintu masuk Indonesia ditingkatkan cegah varian Mu
Perketat pintu masuk RI cegah varian Mu, tegas Wapres
Kamis, 9 September 2021 12:28 WIB