Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengungkapkan kerja keras para tenaga kesehatan dalam menangani pandemi COVID-19 sangat mengharukan dan membanggakan.
"Yang sangat mengharukan dan membanggakan adalah kerja keras dan kerja penuh pengabdian dari para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan yang lain," kata Presiden Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2021 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.
Saat pandemi COVID-19, Presiden Jokwoi menilai penyediaan layanan kesehatan oleh pemerintah maupun swasta juga mengalami peningkatan yang menggembirakan.
"Layanan kesehatan di banyak daerah bertambah cukup signifikan, baik dalam hal penambahan kapasitas tempat tidur, maupun fasilitas pendukungnya," ujar Presiden menambahkan.
Namun, Presiden mengakui kemandirian industri obat, vaksin, dan alat-alat kesehatan masih menjadi kelemahan serius yang harus dipecahkan.
"Tetapi, pandemi telah mempercepat pengembangan industri farmasi dalam negeri, termasuk pengembangan vaksin merah-putih, dan juga oksigen untuk kesehatan," ungkap Presiden.
Presiden Jokowi menegaskan ketersediaan dan keterjangkauan harga obat akan terus dijamin.
"Tidak ada toleransi sedikit pun terhadap siapa pun yang mempermainkan misi kemanusiaan dan kebangsaan ini.Selain itu, pemerintah bekerja keras mengerahkan semua sumber daya demi mengamankan pasokan kebutuhan vaksin nasional," tutur Presiden.
Namun, pada saat yang sama, Presiden Jokowi mengungkapkan Indonesia juga terus memperjuangkan kesetaraan akses terhadap vaksin untuk semua bangsa.
"Sebab, perang melawan COVID-19 tidak akan berhasil jika ketidakadilan akses terhadap vaksin masih terjadi," kata Presiden.
Melalui diplomasi vaksin tersebut, Indonesia telah menunjukkan kepada dunia ikut berperan aktif untuk "melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial".
Dalam sidang Tahunan MPR, Sidang Bersama DPR/DPD RI, dan Pidato Kenegaraan Presiden dalam rangka penyampaian RUU tentang APBN 2022 tersebut, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat dari Suku Baduy.
Rapat tersebut digelar secara luring dan daring, dari daftar hadir terdapat sebanyak 311 dari 363 anggota legislatif yang menghadiri acara.
Baca juga: Presiden: Kecepatan kerja peradilan tak bisa ditunda meski pandemi
Baca juga: Presiden: Fokus pemerintah ciptakan lapangan kerja berkualitas