Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menekankan pentingnya sumber daya manusia atau talenta digital di zaman transformasi digital sekarang ini.
"Kita tahu bahwa dunia sedang bergerak sangat cepat untuk transformasi digital," kata Staf Khusus Menteri Kominfo bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Dedy Permadi, dalam konferensi pers Pengembagan Talenta Digital untuk Percepatan Hilirisasi Ekonomi Digital, Jumat.
Dedy mengutip laporan dari World Economic Forum, diperkirakan pada 2025 nanti akan ada 85 juta lapangan kerja yang hilang karena digantikan teknologi, terutama untuk pekerjaan yang bersifat repetitif.
Sebaliknya, berkat teknologi, diperkirakan pada tahun tersebut akan ada 97 lapangan kerja yang muncul. Masa kini, pekerjaan yang muncul berkat teknologi antara lain adalah ilmuwan data (data scientist), spesialis big data dan spesialis kecerdasan buatan.
"Merespons ini, pemerintah perlu bergerak cepat," kata Dedy.
Talenta digital pun menjadi salah satu pilar dalam agenda percepatan transformasi digital nasional.
Selain talenta digital, diperlukan juga sinergi dengan infrastruktur telekomunikasi, pemerintahan digital dan ekonomi digital untuk transformasi digital.
Indonesia setidaknya membutuhkan 9 juta talenta digital hingga 2030 nanti. Demi mencetak talenta digital, menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kominfo, Hary Budiarto, terdapat tiga tingkatan.
Tingkat paling dasar berupa literasi digital, untuk meningkatkan kemampuan dasar digital masyarakat agar mereka tidak mudah terpengaruh konten negatif.
Program literasi digital dari Kominfo ini diwujudkan melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, menyasar jutaan peserta dari masyarakat umum
Pada tingkat menengah, Kominfo menyiapkan program Digital Talent Scholarship untuk mahasiswa, masyarakat umum, profesional, guru dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan hingga aparatur sipil negara.
Melalui program ini, Kominfo ingin menambah keterampilan dan daya saing, terutama untuk tingkat teknis. Kementerian menyiapkan sekitar 103 tema dalam Digital Talent Scholarship.
Tahun ini, pemerintah menargetkan 100.000 lulusan Digital Talent Scholarship.
Pada tingkat mahir, terdapat pelatihan Digital Leadership Academy, bagian dari Digital Talent Scholarship, untuk tingkat pimpinan aparatur sipil negara (ASN) maupun swasta.
Untuk pelatihan yang dijadwalkan berlangsung mulai Agustus hingga November tahun ini, Kominfo hanya membuka kuota terbatas 300 peserta.
Peserta Digital Leadership Academy akan mengikuti kelas dengan pengajar dari National University of Singapore, Tsinghua University dan Harvard Kennedy School, Harvard University.
Baca juga: Pemprov Jabar sepakat dengan kabupaten dan kota percepat pemerintahan berbasis elektronik
Baca juga: Kominfo tingkatkan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi
Talenta penting untuk era trasformasi digital
Jumat, 13 Agustus 2021 10:43 WIB