Cianjur (ANTARA) - Badan Pengelolaan Pendapatan Pajak Daerah (BPPD) Cianjur, Jawa Barat, optimistis mencapai target PAD dari sektor pajak senilai Rp172 miliar, meski terdampak penerapan PPKM, dengan memaksimalkan penagihan PBB dan BPHTB.
Sekretaris BPPD Cianjur Gagan Rusganda di Cianjur Jumat, mengatakan hingga awal Agustus pendapatan dari sektor pajak baru mencapai Rp95 miliar atau 55 persen dari target karena pencapaian dari berbagai sektor belum maksimal terutama jasa hotel baru 30 persen atau Rp3,5 miliar dan rumah makan baru 55 persen atau Rp7,5 miliar.
"Untuk sektor hotel ditargetkan sebesar Rp11 miliar dan restoran sebesar Rp13 miliar. Hingga saat baru restoran yang sudah mencapai 55 persen, sedangkan hotel baru 30 persen. Sehingga terjadi penurunan karena penerapan PPKM membuat dua sektor tersebut, tidak beroperasi dan tidak dapat ditarik pajaknya," kata Gagan.
Meski belum tercapai, ungkap dia, masih ada sembilan sektor pajak lainnya yang akan dimaksimalkan, sehingga target PAD dari sektor pajak, tetap akan tercapai seperti tahun sebelumnya.
Pihaknya optimistis dengan memaksimalkan penagihan dari sektor potensial lain yang sudah mencapai 60 persen, perolehan dari sektor pajak akan tercapai sebelum akhir tahun.
Seiring terjadinya penurunan pendapatan dari sektor hotel dan restoran, tutur dia, pihaknya pada akhir tahun, akan melakukan penyesuaian target pajak untuk setiap sektor.
Sektor potensial yang berpotensi terdampak dengan berbagai aturan di tengah pandemi, akan diturunkan.
"Sektor yang akan terus terdampak seperti hotel dan restoran akan diturunkan targetnya, sedangkan yang potensial seperti PBB dan BPHTB akan kita genjot targetnya, sehingga PAD dari sektor yang kurang tetap akan tertutupi, " katanya.
Sedangkan untuk memberikan kemudahan bagi wajib pajak yang berdomisili di luar kota, tambah dia, dapat membayar tanpa harus datang ke kantor atau secara online di beberapa gerai dan bank yang sudah menjalin kerja sama dengan BPPD Cianjur. Sehingga wajib pajak, dapat membayar tagihan setiap bulan tanpa terlambat.
Baca juga: Jalan provinsi di selatan Cianjur rusak, ini dampaknya
Baca juga: Keterisian tempat tidur isolasi di Cianjur terus menurun