Cianjur (ANTARA) - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, tetap akan membangun jalan rusak di sejumlah wilayah di Cianjur, namun secara bertahap karena anggaran yang sudah disiapkan harus terpakai untuk penanganan COVID-19 yang meningkat.
"Salah satunya pembangunan jalan kabupaten di Desa Gelaranyar, Kecamatan Pagelaran yang rusak parah belum dapat dibangun karena refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman saat dihubungi Rabu.
Ia menjelaskan, terlambatnya perbaikan dan pembangunan jalan tersebut, akibat angka penularan yang sempat mengalami kenaikan, sehingga anggaran yang sudah disiapkan untuk pembangunan infrastruktur dipakai untuk penanganan COVID-19.
Tidak hanya pembangunan jalan di Desa Gelaranyar, pembangunan dan perbaikan jalan di sebagian besar jalan kabupaten yang ada di Cianjur juga terhambat, namun tetap akan dilaksanakan setelah penanganan pandemi selesai dilakukan.
"Semua sudah disiapkan dan dianggarkan, namun tidak sesuai dengan rencana, sehingga dana tersebut terpaksa dipotong untuk penanganan COVID-19 atau refocusing. Sesuai dengan janji kami saat kampanye, pembangunan akan dilaksanakan," katanya.
Ia menuturkan, pemotongan anggaran untuk pembangunan di seluruh wilayah di Indonesia, selama pandemi difokuskan untuk kesehatan masyarakat, baik tingkat kota/kabupaten, hingga provinsi, termasuk di Cianjur.
"Pemkab sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026, sehingga pembangunan jalan rusak akan menjadi prioritas termasuk jalan kabupaten di Desa Gelaranyar," katanya.
Sementara itu warga di Desa Gelaranyar, Kecamatan Pagelaran, menanami landasan jalan yang rusak dengan pohon pisang, sebagai bentuk protes atas janji pemerintah daerah selama 15 tahun yang tidak kunjung membangun jalan sepanjang 5 kilometer itu.
Bahkan jalan tanah yang sulit dilalui kendaraan, layaknya kubangan kerbau panjang ketika musim hujan. Sejak kampanye Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh, hingga Herman Suherman, warga hanya mendapat janji jalan akan diperbaiki.
"Ini bentuk kekesalan warga, sehingga jalan tanah sepanjang 5 kilometer, ditanami pohon pisang setiap beberapa ratus meter. Kami sudah bosan mendapat janji, sampai ganti bupati tiga kali, jalan ini, masih rusak," kata Rohman tokoh warga Desa Gelaranyar.
Baca juga: Cianjur targetkan bangun 1.000 km jalan beton hingga 2022
Baca juga: Warga Cianjur swadaya bangun jalan semi beton sepanjang 2 kilometer
Baca juga: Masyarakat dijanjikan bangun jalan tol Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung
Pemkab Cianjur tetap bangun jalan rusak secara bertahap
Rabu, 28 Juli 2021 21:24 WIB