Bandung, 24/12 (ANTARA) - Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung akan buka hingga tengah malam pada Sabtu (25/12) dan Minggu (26/12) dalam rangka mendukung program Festival Braga 2010.
"Saat Festival Braga Museum KAA akan buka hingga pukul 22.00 WIB, dan disesuaikan dengan animo pengunjung," kata Kepala Museum KAA Bandung, Isman Pasha di Bandung, Jumat.
Pada saat festival khas untuk membangkitkan kembali pamor Jalan Braga sebagai kawasan seni dan budaya itu Museum KAA akan menggelar berbagai aktivitas seperti kuliner Kalimantan Barat, Kesenian Kalbar serta sosialisasi keketuaan ASEAN tahun 2011.
Selain itu Museum KAA juga akan memutar film pendek karya siswa-siswi SMA di se-Bandung Raya dalam kaitan Program "Young Diplomacy Festival" Konferensi Asia Afrika.
"Pemutaran film ini juga merupakan kegiatan yang mendukung Festival Braga yang keempat," kata Isman.
Lebih lanjut, Isman Pasha menyebutkan, tingkat kunjungan ke Museum KAA pada 2010 mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan sejak Sabtu (18/12) hingga Kamis (23/12) tercatat sebanyak 8.000 pengunjung mendatangi Museum KAA yang berlokasi di Jalan Asia Afrika Kota Bandung itu.
Pengelola Museum KAA bekerja sama dengan Museum Kapuas Raya Kabupaten Sindang Kalbar dan Mahasiswa Kalbar menggelar pameran bertajuk "Kalimantan Barat dalam Naungan NKRI.
Pameran itu menyajikan informasi mengenai dinamika daerah perbatasan RI-Malaysia di Kalbar serta seni dan budaya provisi itu.
Sementara itu Festival Braga yang merupakan ajang tahunan di Kota Bandung itu digelar selama dua hari yang akan diisi dengan berbagai kegiatan seni dan budaya Jabar.
Sejumlah seniman, budayawan, tokoh masyarakat serta artis akan menyemarakan kegiatan yang digelar dalam rangka mendukung revitalisasi Jalan Braga sebagai kawasan seni budaya. Jalan Braga merupakan jalan legendaris yang dikenal hingga ke mancanegara.
"Salah satu tujuan Festival Braga untuk menarik minat wisatawan mancanegara, untuk menyaksikan langsung aktivitas seni budaya yang akan melibatkan ratusan budayawan, seniman, artis serta pelaku seni lainnya," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jabar, Herdiwan Iing Suranta.***4***
Syarif A
